RISALAH

Aktual dan Terpercaya

ADVETORIAL Penajam Paser Utara

Peringati HKN ke-61, Dinkes PPU Canangkan G1R1J di Waru

RISALAH, PENAJAM – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencanangkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) di SMPN 13 PPU, Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru, Jumat (14/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan PPU, Jansje Grace Makisurat, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS), Indrayani, Camat Waru, Kepala Desa Bangun Mulyo, serta sejumlah kepala desa di Kecamatan Waru, di antaranya Kades Sesulu dan Kades Babulu Laut. Hadir pula Komandan dan prajurit Batalyon Infanteri TP 826 BTB, perwakilan PT WKP, serta panitia HKN.

Dalam sambutannya, Kepala Dinkes PPU Jansje Grace Makisurat memaparkan kondisi terbaru terkait kasus demam berdarah dengue (DBD) dan malaria di Kabupaten PPU. Ia menyebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kasus DBD, dipengaruhi mobilisasi penduduk yang tinggi terutama di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tahun 2024, Penajam Paser Utara menjadi peringkat pertama nasional penyumbang kasus DBD. Untuk tahun 2024, total kasus mencapai 1.484, dengan jumlah tertinggi di Desa Bumi Harapan. Di Kecamatan Waru sendiri terdapat 184 kasus,” ujarnya.

Hingga Oktober 2025, tercatat 224 kasus DBD di Kecamatan Waru, di mana Desa Bangun Mulio menjadi wilayah dengan kasus tertinggi. Kondisi tersebut menjadi alasan dipilihnya Waru sebagai pusat pencanangan gerakan PSN tingkat kabupaten.

Selain DBD, Grace juga menyampaikan perkembangan penanganan malaria. Pada 2023, terdapat 1.315 kasus malaria dengan annual parasite index (API) di atas 5. Pada 2024 angka tersebut turun menjadi 2,1, dan hingga Oktober 2025 kembali turun menjadi 0,8.

“Ini kemajuan besar. Semoga tetap di bawah 1 agar kita bisa mulai tahapan eliminasi malaria pada 2026 dan mencapai target eliminasi tahun 2027, lebih cepat dari target nasional tahun 2030,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan aksi serentak PSN di 11 puskesmas di seluruh Kabupaten PPU, dengan fokus pada wilayah yang memiliki kasus DBD tinggi.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh jentik. Karena itu kerja bakti membersihkan tempat penampungan air jauh lebih efektif,” tegasnya. (Adv)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *