RISALAH

Aktual dan Terpercaya

ADVETORIAL DPRD PPU

Wakil Ketua DPRD PPU Dorong Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake

Syahrudin M Noor, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara

RISALAH – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, menyoroti pentingnya percepatan pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Infrastruktur ini dinilai krusial bagi sektor pertanian di dua kabupaten, yakni PPU dan Paser.

Syahrudin menegaskan bahwa bendungan tersebut akan menjadi solusi utama bagi sektor pertanian, terutama di wilayah Kecamatan Babulu yang selama ini hanya mengandalkan pengairan sistem tadah hujan. Keterbatasan sumber pengairan menyebabkan lahan pertanian tidak tergarap secara maksimal, dengan pola tanam yang hanya sekali dalam setahun.

“Jika Bendung Gerak Sungai Telake segera direalisasikan, masalah irigasi pertanian kita akan teratasi. Dengan begitu, petani juga bisa meningkatkan produksi, bahkan memungkinkan untuk panen dua kali setahun atau lebih”, ujar Syahrudin, Senin, (10/03/2025).

Politisi Partai Demokrat tersebbut juga menyoroti perlunya keseimbangan dalam pembangunan infrastruktur di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, selain fokus pada pembangunan fasilitas di IKN, pemerintah pusat harus memberikan perhatian yang sama terhadap infrastruktur khususnya sektor pertanian di daerah sekitar.

“Pembangunan IKN semestinya diiringi dengan penguatan sektor pertanian di daerah penyangga. Lahan pertanian di PPU juga harus dipersiapkan untuk mendukung ketahanan pangan bagi penduduk ibu kota baru nantinya”, tambahnya.

Rencana pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake sebenarnya telah berjalan sejak 2020, diawali dengan tahapan pembebasan lahan yang melibatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Paser, Pemerintah Kabupaten PPU, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Pemprov Kaltim bahkan telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 590/K.445/2020 tentang Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan bendungan dan jaringan irigasi seluas 74,307 hektare.

Pada Januari 2021, Kementerian PUPR sempat mengumumkan lelang pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake dengan pagu anggaran mencapai Rp759,8 miliar. Namun, tender tersebut kemudian dibatalkan. Anggaran proyek dialihkan untuk pembangunan Intake Sungai Sepaku di kawasan IKN, Kecamatan Sepaku.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan proyek Bendung Gerak Sungai Telake akan kembali dianggarkan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan petani dan pemangku kepentingan daerah yang berharap ada komitmen nyata dari pemerintah pusat dalam mendukung sektor pertanian di daerah penyangga IKN. (Red/adv)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *