RISALAH, PENAJAM – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) se-Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU, Rabu (19/11/2025). Dalam rakor tersebut mengangkat tema PKK Bergerak Bersama, Berdaya untuk Nusantara.

Rakor itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar dan dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten PPU Dewi Yuliana, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten PPU, unsur pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pengurus TP PKK se-Kabupaten PPU beserta para anggota.

Sekretaris Daerah Tohar, mewakili Bupati PPU, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara PKK dan Pemerintah Daerah. Ia menilai bahwa PKK sebagai mitra pemerintah memiliki peran strategis dalam mendukung berbagai program daerah yang sejalan dengan gerakan PKK.

“Bagian yang tidak terpisahkan dari kinerja pemerintah secara nasional adalah persoalan stunting. Ini akan menjadi titik kritis kita saat mengevaluasi program PKK yang berfokus pada penanganan stunting,” ungkapnya.

PKK juga diminta dapat bergerak selaras dengan Dinas Kesehatan, khususnya dalam mendukung program revitalisasi posyandu serta pemberdayaan kader posyandu untuk mencegah kasus stunting di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten PPU, Hj. Dewi Yuliana, menyampaikan bahwa sebagai mitra pemerintah, PKK harus semakin adaptif, inovatif, dan responsif dalam menjalankan 10 program pokok PKK.

Pentingnya peran PKK dalam mendukung pembangunan melalui pemberdayaan keluarga, peningkatan ekonomi produktif, pencegahan stunting, ketahanan pangan, penguatan pendidikan karakter, digitalisasi gerakan PKK, serta pengembangan kader yang unggul dan berdaya saing.

“Seluruh pengurus dan kader PKK untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kualitas perencanaan, dan memperbaiki pelaporan agar setiap kegiatan PKK membawa dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Diharapkan program PKK semakin menyentuh kebutuhan masyarakat serta menjadikan TP PKK Kabupaten PPU sebagai bagian dari gerakan perubahan dan penguatan keluarga, terutama dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat peradaban baru Indonesia. (Adv)