Akses Jalan Rusak Hambat Distribusi Hasil Panen Warga di Perbatasan PPU-Paser

PENAJAM, RISALAH – Warga Desa Sri Raharja, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mengeluhkan kondisi jalan penghubung menuju Desa Petiku, Kecamatan Longkali, Kabupateyang dinilai tidak layak dan menyulitkan aktivitas distribusi hasil pertanian.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa kondisi jalan yang hanya berupa tanah dan batu kecil menjadi berlumpur saat hujan, sehingga sulit dilalui kendaraan.
“Kalau kondisinya begini terus, waktu tempuh bisa sampai 30 menit. Padahal kalau jalannya bagus, paling cuma 5 sampai 10 menit,” katanya kepada wartawan BERITAPENAJAM, Jum’at (04/04/2025).
Menurut dia, kondisi ini sangat berdampak terhadap kegiatan pertanian warga, terutama saat hendak mengirim hasil panen ke desa lain atau ke pusat kecamatan.
Kepala Desa Sri Raharja, Surani membenarkan keluhan tersebut. Ia mengatakan, pihak desa sudah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan itu kepada pemerintah provinsi.
“Usulan bukan hanya dari kami, tapi juga dari Desa Petiku. Bahkan sebelum Musrenbang kecamatan kemarin, kami sempat dapat informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU bahwa sudah ada anggaran sekitar Rp19 miliar untuk perbaikannya,” kata Surani.
Namun, dia bilang, setelah Musrenbang kecamatan digelar, anggaran tersebut tiba-tiba tidak ada kabarnya.
“Entah hilang ke mana, kami tidak tahu. Bisa jadi kena efisiensi anggaran. Tapi sejak dulu jalan itu hanya diperiksa saja, belum ada tindakan nyata, padahal sudah diukur ketahanan tanahnya segala,” ucapnya.
Surani menyebut panjang jalan penghubung yang diajukan perbaikannya mencapai dua kilometer. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama warga untuk mendistribusikan hasil tani.
“Petani pasti lewat situ, mau lewat mana lagi, Jadi wajar kalau mereka terus teriak minta diperbaiki,” tuturnya.
Surani berharap agar pemerintah provinsi kembali mempertimbangkan usulan tersebut dan segera merealisasikan pembangunan jalan demi kelancaran aktivitas ekonomi warga di kedua wilayah.(Red/)