RISALAH

Aktual dan Terpercaya

Kaltimku Penajam Paser Utara

Antisipasi Banjir, Distan Bersihkan Saluran Air di Sawah Gapoktan Sinar Laut Pejala

PENAJAM, RISALAH – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara menggelar kegiatan gotong royong pembersihan saluran pembuangan air di hamparan sawah milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sinar Laut di Kelurahan Pejala, Kecamatan Penajam.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi terhadap dampak cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, khususnya banjir saat musim hujan. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian, Gunawan, mengatakan perubahan iklim berdampak langsung pada sektor pertanian.

“Dampak perubahan iklim ini menyangkut tiga hal, yaitu banjir saat hujan ekstrem, kekeringan dan kebakaran lahan saat musim panas, serta ledakan hama penyakit tanaman yang sulit diprediksi. Ini tentu merugikan petani,” kata Gunawan, Rabu (16/4/2025).

Ia menyebut, pembersihan saluran air menjadi langkah penting agar lahan pertanian cepat diolah dan segera bisa dilakukan penanaman padi. Menurutnya, ini bagian dari strategi perluasan area tanam dan mendukung swasembada pangan di wilayah Penajam Paser Utara.

Gotong royong ini juga diikuti oleh Koordinator BPP Petung, Koordinator POPT, PPL Pejala, Babinsa Kelurahan Pejala, Lurah Pejala, serta anggota Gapoktan Sinar Laut.

Lurah Pejala, Irmayanti turut mengapresiasi kegiatan ini. Dirinya menekankan pentingnya regenerasi pelaku usaha tani agar pertanian tetap berjalan di masa depan. “Perlu inovasi dan teknologi modern agar generasi muda tertarik terjun ke dunia pertanian,” kata Irmayanti.

Diketahui, luas hamparan sawah Gapoktan Sinar Laut mencapai 81 hektare, dengan saluran pembuangan air di sisi kanan dan kiri jalan usaha tani sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Pembersihan dilakukan secara manual oleh 21 petani.

Gunawan juga mengungkapkan, pemerintah saat ini telah menetapkan harga pokok penjualan (HPP) gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram, dengan Bulog sebagai off-taker. Ia menyebut kebijakan ini sebagai sinyal positif kebangkitan sektor pertanian nasional.

“Selain menjaga hasil panen, kebijakan ini sekaligus mendukung semangat stop impor beras oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.(Red/)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *