RISALAH – Pemuda Muhammadiyah KAB. Penajam Paser utara mengecam kebijakan yang melarang penggunaan hijab bagi anggota Paskibraka Putri pada upacara kemerdekaan tahun 2024.

Bahrul. M wakil ketua Pemuda Muhammadiyah KAB. PPU periode 2024 – 2027 mengatakan bahwa kecaman itu dilakukan atas dugaan adanya pelarangan menggunakan hijab bagi Paskibraka putri. Hal ini dianggap bertentangan dengan sila pertama, yakni Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

kemerdekaan didasari dari semangat kebhinekaan atas perjuangan semua golongan, suku dan juga agama. Atas dasar itulah bangsa kita sampai saat ini memegang teguh slogan bhineka tunggal ika dan pancasila sebagai dasar negara.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka justru mengeluarkan kebijakan yang tidak pancasilais dan intoleransi yang melarang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 untuk tidak mengenakan jilbab saat bertugas dalam kesempatan peringatan hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 mendatang Di IKN.

Indonesia adalah negara yang beragam jangan dipaksakan seragam dengan mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang diskiriminatif yang melanggar hak asasi dan mencederai demokrasi.

Hijab bukan sekedar kain penutup tanpa makna namun bagian dari bentuk ibadah bagi seorang Muslimah. Dan selanjutnya, penggunaan hijab bukan halangan untuk berprestasi maka dari itu penting untuk dievaluasi oleh pemerintah khususnya oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) selaku penanggung jawab dan pembuat kebijakan. Agar kedepan bsa lebih inklusif dan tak diskriminatif dalam menetapkan kebijakan.(Red/s)